Bandung, 6 Desember 2025 — Education Outlook 2026 resmi digelar pada hari Sabtu lalu secara hybrid dan berhasil menarik antusiasme tenaga pendidik dari seluruh Indonesia. Bertempat di Hotel Golden Flower Asia Afrika, Bandung, acara ini dihadiri oleh 150 peserta secara offline dan lebih dari 500 peserta online melalui Zoom, melibatkan guru, mahasiswa kependidikan, pemangku kebijakan, serta pemerhati pendidikan.
Penyelenggaraan Education Outlook 2026 selaras dengan fokus pemerintah dalam meningkatkan kompetensi guru melalui PPG, pengembangan pelatihan berbasis digital dan AI, serta penguatan platform Merdeka Mengajar. Inisiatif ini lahir dari kesadaran akan tantangan pendidikan Indonesia, termasuk kesenjangan kualitas guru, akses pengembangan yang belum merata, dan kebutuhan pembelajaran yang relevan dengan perubahan zaman. Digelar sebagai puncak peringatan Hari Guru Nasional 25 November 2025, acara ini diharapkan menjadi ruang kolaborasi berkelanjutan bagi para pendidik untuk bertukar gagasan, menghadirkan solusi, dan memperkuat kapasitas dalam membangun ekosistem pendidikan yang maju dan berdampak nyata bagi masa depan bangsa.
Pada acara ini, Bapak Ivan Supangat, Direktur ACF Eduhub, yang bertindak sebagai moderator, menyampaikan alasan di balik terselenggaranya Education Outlook 2026 dan undangan kepada para tenaga pendidik. Ia menegaskan keyakinannya bahwa masih ada harapan besar untuk memajukan pendidikan Indonesia melalui ACF Eduhub, lembaga pendidikan dan sosial yang berbasis di Bandung dan berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan melalui tiga program utama: pendidikan formal melalui 12 Sekolah Juara, pendidikan nonformal PKBM Ceria, serta program pelatihan guru yang telah memberdayakan 1.312 guru melalui program Ceria Training Centre. Acara ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kolaborasi dan dampak nyata bagi transformasi pendidikan.

Pada sesi Keynote Speech, perwakilan Dirjen GTK melalui Kepala Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Barat, Dr. Sugito Adi Warsito, M.Pd.Or, menekankan urgensi peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Beliau mengungkapkan bahwa hasil uji kompetensi guru tahun 2016 menunjukkan rata-rata nilai 42,3% yang berarti masih terdapat defisit kompetensi sebesar 56,7%. Untuk menggambarkan kondisi tersebut, ia menyampaikan analogi: “Jika seorang pilot memiliki kompetensi 95% dan masih defisit 5%, kita akan ragu untuk naik pesawat. Lalu bagaimana jika guru memiliki defisit lebih dari 50%?” Pesan ini menjadi pengingat bahwa kompetensi pendidik di Indonesia masih jauh dari kategori ideal, dan memerlukan upaya serius serta berkelanjutan. Ia menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada ACF Eduhub yang terus berkontribusi dalam peningkatan kompetensi guru. Menurutnya, peran guru sangat menentukan tujuan pendidikan, karena “Saya menyekolahkan anak saya agar ia menjadi baik, pintar, dan terampil dan itu hanya mungkin jika gurunya kompeten.” hal ini menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa ditentukan oleh kualitas guru hari ini, dan peningkatannya membutuhkan komitmen serta kolaborasi semua pihak.
Baca Juga : Education Outlook 2026 Disambut Antusias, Begini Respons Para Pendidik!
Dalam sesi diskusi bersama panelis, hadir Anggota DPR RI Komisi X yakni Ibu Reni Astuti, S.Si., M.P.PSDM, Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yakni Dr. Juntika Nur Ihsan, M.Pd, Bapak Dr. Muhammad Sobirin, S.Pd., M.MPd. selaku founders dari Guruverse.ID dan Ibu Lingga Bayasi yang merupakan influencer pendidikan. Dalam diskusi ini Founder Guruverse.ID pernah mendengar istilah “butuh 1 kampung untuk mendidik 1 orang yang artinya kita harus betul-betul menghadirkan diri kita untuk bisa saling ter-connect dengan pendidik yang lain agar bisa mendidik satu orang menjadi manusia yang seutuhnya” Dari kesadaran kolektif tersebut lahirlah kebutuhan akan ruang kolaboratif yang terstruktur dan berdampak, untuk melahirkan guru yang kompeten dan mampu mentransformasi murid dari sekadar tahu menjadi benar-benar paham. Semangat ini kemudian diwujudkan melalui Launching Guruverse.id, inisiatif baru ACF Eduhub yang memperkuat kompetensi guru melalui pelatihan, komunitas, mentoring, dan publikasi karya. Guruverse.id, transformasi dari Ceria Training Centre, resmi diluncurkan secara simbolis melalui pembunyian angklung bersama sebagai simbol harmoni dan sinergi dalam membangun pendidikan Indonesia.

Pada puncak rangkaian acara, diselenggarakan penganugerahan “Guru Berdaya”, sebuah bentuk apresiasi bagi para pendidik inovatif dan berdedikasi dari berbagai daerah. Suasana haru dan antusiasme peserta memenuhi ruangan saat tiga penerima Anugerah Guru Berdaya diumumkan sebagai simbol penghargaan atas kontribusi nyata para pendidik dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah Ibu Ersi, pendidik di PAUD SPS Anggrek II, Desa Tanjung Wangi, Kabupaten Bandung Barat, yang terus mengabdikan diri mendidik anak-anak di wilayah tersebut meskipun dalam keterbatasan fasilitas. Dedikasi beliau untuk memastikan PAUD SPS Anggrek II semakin berkembang dan tidak tertinggal menjadi alasan kuat atas terpilihnya beliau sebagai salah satu penerima Anugerah Guru Berdaya kategori Pendidikan Anak Usia Dini. Dengan mengangkat tema besar “Menuju Ekosistem Pendidikan Berkelanjutan,” Education Outlook 2026 menjadi tonggak awal dari komitmen ACF Eduhub untuk mempercepat peningkatan kualitas guru, karena membangun masa depan pendidikan Indonesia dimulai dari memuliakan dan memberdayakan guru hari ini.