Dalam Hasil penelitian yang dilakukan oleh CSIS (Centre for Strategic and International Studies) yang dipaparkan dalam acara bertajuk “Strategi sektor pendidikan menuju Indonesia Emas 2045” menyebut bahwa kemampuan numerasi anak Indonesia lebih rendah daripada literasinya. Seperti kita tahu, numerasi sama pentingnya dengan literasi.

Sobat bisa lihat dalam tabel di atas untuk lebih detailnya.

Kemampuan literasi numerasi (kemampuan memahami dan menggunakan informasi matematis dalam kehidupan sehari-hari) peserta didik Indonesia masih tergolong rendah. Pada berbagai studi, termasuk hasil asesmen PISA, skor literasi numerasi Indonesia berada jauh di bawah rata-rata negara OECD dan cenderung menurun dari tahun ke tahun. Skor numerasi Indonesia pada PISA 2022 menurun dibandingkan 2018, menunjukkan tantangan besar dalam penguasaan numerasi.

Dalam penelitian disebutkan bahwa tingkat numerasi peserta didik rendah disebabkan oleh; 1) kesulitan memahami soal cerita matematika, 2) kurangnya motivasi belajar matematika, 3) kurangnya kesempatan pengembangan kemampuan berpikir kritis, 4) pembelajaran matematika yang masih tradisional, serta 5) kebiasaan dan budaya belajar yang kurang mendukung numerasi.

Lalu bagaimana caranya agar numerasi anak Indonesia bisa meningkat?
Setidaknya ada 4 hal yang bisa dilakukan :
1. Perbanyak variasi dalam menyajikan pembelajaran numerasi
2. Memperbanyak soal numerasi yang kontekstual
3. Cari metode dan media pembelajaran yang inovatif agar siswa lebih mudan dan fun dalam menyerap pembelajaran numerasi
4. Integrasi numerasi ke berbagai mata pelajaran.

Share this post